Terbuka mata memandang di kejauhan
begitu indah dan sangat menyentuh nurani sang pengagum
terlintas keinginan untuk menyentuh tetapi urungkan niat mu
lebih baik menikmati nya dari kejauhan daipada membuatnya kusam
begitulah ciptaan yang takkan mungkin dapat dikarya kan oleh insan manapun
kecuali Sang Esa ..
semilir angin menyapa dedaunan
kehijauan menghiasi disekitar
lembah dan gunung membentuk kesatuan nan indah
bunga segar menghamparkan permadani warni warni
keharumannya pun melayangkan indera insan sang pengagum
sepasang kupu-kupu coklat menari tarbang kesana kemari
menikmati manis nya sari sari bunga
Pepohonan nan kokoh menopang dengan segala kekuatannya
memberi kesejukan di atas dedaunannya nan rindang
menyejukkan jiwa amarah insan sang pengagum
liku liku sungai pun menambah keelokkan
semua terasa lengkap dan begitu sempurna
keindahan yang tak ingat ku untuk berlalu
dan tak ingin ku walau sedetik pun mengedipkan mata
atau bahkan berlari dari keindahan ini
tapi akan kah semua akan bertahan
ketika tangan tangan congkak menyentuhnya
menginginkan semua tanpa balasan
karya yang maha agung itu akan sirna
ketika jemari tangan congkak menari diatasnya
jemari yang haus akan kepinangan kepingan emas
Oh Tuhan ...
akan kah semua berlalu
dan keindahan maha karya mu sirna
dan alam meneteskan air mata nya
oleh : Felisianus
kumpulan puisi unik, romance, atau perjuangan KLIK DISINI !
Rabu, 05 Desember 2012
Selasa, 04 Desember 2012
intelektual
A. Hubungan antara Intelektual dan Tingkah Laku
Kemampuan berpikir abstrak menunjukkan perhatian seseorang pada kejadian dan
peristiwa yang tidak konkrit, seperti pilihan pekerjaan, corak hidup bermasyarakat, pilihan
pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh di depannya, dan lain-lain. Bagi remaja, corak
perilaku pribadinya di hari depan dan corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda.
Kemampuan abstraksi akan berperan dalam perkembangan kepribadiannya. Mereka dapat
memikirkan prihal itu sendiri. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengalah
ke penilaian tentang dirinya tidak selalu diketahui orang lain, bahkan sering terlihat usaha
seseorang untuk menyembunyikan atau merahasiakannya.
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dan teori-teori yang menyebabkan
sikapkritis terhadap situasi dan orang tua. Setiap pendapat orang tua dibandingkan dengan teori
yang diikuti atau diharapkan. Sikap kritis ini juga ditunjukkan dalam hal-hal yang sudah umum
baginya pada masa sebelumnya, sehingga tata cara, adat istiadat yang berlaku di lingkungan
keluarga sering terjadi adanya pertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada perilakunya.
Egosentrisme menyebabkan kekakuan para remaja dalam berpikir dan bertingkah laku. Persoalan
yang timbul pada masa remaja adalah banyak berhubungan dengan pertumbuhan fisik yang
dirasakan mencekam dirinya, karena menyangka orang lain berpikiran sama dan ikut tidak puas
dengan penampilannya. Hal ini menimbulkan perasaan seolah-olah selalu diamati orang lain,
perasaan malu dan membatasi gerak-geriknya. Akibat dari hal ini akan terlihat pada tingkah laku
yang kaku.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi
pendapat orang lain, maka egosentrisme makin berkurang. Pada akhir masa remaja, pengaruh
egosentrisme sudah sedemikian kecilnya, sehingga remaja sudah dapat berpikir abstrak dengan
mengikutsertakan pendapat dan pandangan orang lain.
Karakteristik Perkembangan Intelektual Remaja
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, karena tidak mudah terlihat perubahan
kecepatan perkembangan kemampuan tersebut. Pada umumnya umur tiga sampai empat tahun
pertama menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat, selanjutnya akan terjadi
perkembangan yang teratur. Pada masa remaja kemampuan untuk mengatasi masalah yang
majemuk bertambah. Pada awal masa remaja, kira-kira pada umur 12 tahun, anak berada pada
masa yang disebut masa operasi formal (berpikir abstrak). Pada masa ini remaja telah berpikir
dengan mempertimbangkan hal yang “mungkin“ di samping hal yang “nyata” (Gleitman, 1986).
Berpikir operasional-formal memiliki dua sifat yang penting, yaitu:
1. Sifat deduktif – hipotesis
Dalam menyelesaikan suatu masalah, seorang remaja akan mengawalinya dengan
berpikir teoritik. Ia menganalisis masalah dan mengajukan cara penyelesaian hipotesis. Pada
dasarnya pengajuan hipotesis itu menggunakan cara berpikir induktif di samping deduktif. Oleh
sebab itu, sifat berpikir ini sebenarnya mencakup deduktif – induktif – hipotesis.
2. Berpikir operasional juga berpikir kombinatoris
Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan berhubungan dengan cara
bagaimana melakukan analisis. Anak berpikir operasional formal terlebih dahulu secara teoritik
membuat matrik mengenai macam-macam kombinasi yang mungkin, kemudian secara sistematik
mencoba mengisi sel matriks tersebut secara empirik.
C. Aspek-aspek Perkembangan Intelektual
Ada beberapa aspek dalam perekemabangan intelektual pada usia kanak-kanak, yaitu:
1. Perkembangan kognitif tahap operasi konkret Piaget
Menurut Piaget, anak usia antara 5.- 7 tahun telah memasuki tahap operasi
konkret (concrete operations), yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis
mengenai segala sesuatu. Pada umumnya mereka pada tahap ini berusia sampai kira-kira
11 tahun.
2. Berpikir opernsional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampn berpikir operasional.
Mereka dapat menggunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional,
yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang
merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitasnya. Walaupun anak-anak yang
praoperasional dapat membuat pernyataan mental tentang obyek dan kejadian-kejadian
sekelipun tidak dapat dalam seketika, cara belajar mereka masih terikat pada pengalaman
fisik.
Anak-anak yang ada pada tahap operasional konkret lebih baik daripada anak-anak yang praoperasioial dalam mengadakan klasifikasi, bekerja dengan angka-angka.
mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang, dan dapat membedakan antara kenyataan
dengan hal-hal yang bersifat fantasi. Mereka sadar bahwa pada umumnya berbagai
operasi fisik dapat diganti. Peningkatan kemapanan mereka untuk mengeni terhadap
orang lain dapat mendorong untuk berkomunikasi lebih efektif dan dapat berpikir lebih
fleksibel.
Akan tetapi anak-anak usia sekolah lebih dapat berpikir secara logik daripada
waktu mereka masih muda, cara berpikir mereka’masih terikat pada kenyataan atau
kejadian pada waktu sekarang, artinya terikat pada hal-hal yang sedang dihadapi saja.
Menurut Piaget kordisi semacam ini berlaku jampai pada tahap berbagai operasi formal,
di mana biasanya sampai pada tahap remaja, anak-anak mampu berpikir secara abstrak,
tes hipotesis, dan mengerti tentang kemungkinan (probabilitas).
3. Konservasi
Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat
mengembangkan berbagai operasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi
adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama
akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Dalam suatu tugas konservasi tertentu, Stay menunjukkan dua bola dari tanah liat.
Dia setuju bahwa bola tersebut mem.ang sama. Dia mengatakan bahwa substansi
konservasi tersebut sekalipun bola yang satu digelindingkan, keadaannya tetap tidak
berubah, artinya jumlah bola tersebut tetap sama. Dalam konservasi berat, dia juga
mengetahui bahwa berat bola tersebut tetap sama sekalipun dipanaskan, demikian pula
apabila bola tersebut dimasukkan ke dalam air, beratnya akan tetap sama. Anak-anak
mengembangkan perbedaan berbagai tipe (bentuk) konservasi dalam waktu yang
berbeda. Pada usia 6 atau 7 tahun mereka dapat mengkonservasi substansi pada usia 9
atau 10 rr.ampu mengkonservasi berat; dan pada usia 11 atau 12 mengkonservasi volume.
Pada dasarnya ketiga jenis konservasi tersebut adalah identik, akan tetapi anak-anak belum mampu mentransfer apa yang mereka telah pelajari yaitu mengkonservasi
satu tipe (bentuk) kepada bentuk lain yang berbeda. Dalam luibungan ini kita dapat
meliha; bahwa berbagai alasan anak-anak tersebut tetap sarna dalam tahap konkret. Sebab
kondisi tersebut masih tetap terikat pada situasi tertentu sehingga anak tidak dapat
mengaplikasikan operasi dasar mental yang sama pada situasi yang berlainan.
Kemampuan berpikir abstrak menunjukkan perhatian seseorang pada kejadian dan
peristiwa yang tidak konkrit, seperti pilihan pekerjaan, corak hidup bermasyarakat, pilihan
pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh di depannya, dan lain-lain. Bagi remaja, corak
perilaku pribadinya di hari depan dan corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda.
Kemampuan abstraksi akan berperan dalam perkembangan kepribadiannya. Mereka dapat
memikirkan prihal itu sendiri. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengalah
ke penilaian tentang dirinya tidak selalu diketahui orang lain, bahkan sering terlihat usaha
seseorang untuk menyembunyikan atau merahasiakannya.
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dan teori-teori yang menyebabkan
sikapkritis terhadap situasi dan orang tua. Setiap pendapat orang tua dibandingkan dengan teori
yang diikuti atau diharapkan. Sikap kritis ini juga ditunjukkan dalam hal-hal yang sudah umum
baginya pada masa sebelumnya, sehingga tata cara, adat istiadat yang berlaku di lingkungan
keluarga sering terjadi adanya pertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada perilakunya.
Egosentrisme menyebabkan kekakuan para remaja dalam berpikir dan bertingkah laku. Persoalan
yang timbul pada masa remaja adalah banyak berhubungan dengan pertumbuhan fisik yang
dirasakan mencekam dirinya, karena menyangka orang lain berpikiran sama dan ikut tidak puas
dengan penampilannya. Hal ini menimbulkan perasaan seolah-olah selalu diamati orang lain,
perasaan malu dan membatasi gerak-geriknya. Akibat dari hal ini akan terlihat pada tingkah laku
yang kaku.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi
pendapat orang lain, maka egosentrisme makin berkurang. Pada akhir masa remaja, pengaruh
egosentrisme sudah sedemikian kecilnya, sehingga remaja sudah dapat berpikir abstrak dengan
mengikutsertakan pendapat dan pandangan orang lain.
Karakteristik Perkembangan Intelektual Remaja
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, karena tidak mudah terlihat perubahan
kecepatan perkembangan kemampuan tersebut. Pada umumnya umur tiga sampai empat tahun
pertama menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat, selanjutnya akan terjadi
perkembangan yang teratur. Pada masa remaja kemampuan untuk mengatasi masalah yang
majemuk bertambah. Pada awal masa remaja, kira-kira pada umur 12 tahun, anak berada pada
masa yang disebut masa operasi formal (berpikir abstrak). Pada masa ini remaja telah berpikir
dengan mempertimbangkan hal yang “mungkin“ di samping hal yang “nyata” (Gleitman, 1986).
Berpikir operasional-formal memiliki dua sifat yang penting, yaitu:
1. Sifat deduktif – hipotesis
Dalam menyelesaikan suatu masalah, seorang remaja akan mengawalinya dengan
berpikir teoritik. Ia menganalisis masalah dan mengajukan cara penyelesaian hipotesis. Pada
dasarnya pengajuan hipotesis itu menggunakan cara berpikir induktif di samping deduktif. Oleh
sebab itu, sifat berpikir ini sebenarnya mencakup deduktif – induktif – hipotesis.
2. Berpikir operasional juga berpikir kombinatoris
Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan berhubungan dengan cara
bagaimana melakukan analisis. Anak berpikir operasional formal terlebih dahulu secara teoritik
membuat matrik mengenai macam-macam kombinasi yang mungkin, kemudian secara sistematik
mencoba mengisi sel matriks tersebut secara empirik.
C. Aspek-aspek Perkembangan Intelektual
Ada beberapa aspek dalam perekemabangan intelektual pada usia kanak-kanak, yaitu:
1. Perkembangan kognitif tahap operasi konkret Piaget
Menurut Piaget, anak usia antara 5.- 7 tahun telah memasuki tahap operasi
konkret (concrete operations), yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis
mengenai segala sesuatu. Pada umumnya mereka pada tahap ini berusia sampai kira-kira
11 tahun.
2. Berpikir opernsional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampn berpikir operasional.
Mereka dapat menggunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional,
yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang
merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitasnya. Walaupun anak-anak yang
praoperasional dapat membuat pernyataan mental tentang obyek dan kejadian-kejadian
sekelipun tidak dapat dalam seketika, cara belajar mereka masih terikat pada pengalaman
fisik.
Anak-anak yang ada pada tahap operasional konkret lebih baik daripada anak-anak yang praoperasioial dalam mengadakan klasifikasi, bekerja dengan angka-angka.
mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang, dan dapat membedakan antara kenyataan
dengan hal-hal yang bersifat fantasi. Mereka sadar bahwa pada umumnya berbagai
operasi fisik dapat diganti. Peningkatan kemapanan mereka untuk mengeni terhadap
orang lain dapat mendorong untuk berkomunikasi lebih efektif dan dapat berpikir lebih
fleksibel.
Akan tetapi anak-anak usia sekolah lebih dapat berpikir secara logik daripada
waktu mereka masih muda, cara berpikir mereka’masih terikat pada kenyataan atau
kejadian pada waktu sekarang, artinya terikat pada hal-hal yang sedang dihadapi saja.
Menurut Piaget kordisi semacam ini berlaku jampai pada tahap berbagai operasi formal,
di mana biasanya sampai pada tahap remaja, anak-anak mampu berpikir secara abstrak,
tes hipotesis, dan mengerti tentang kemungkinan (probabilitas).
3. Konservasi
Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat
mengembangkan berbagai operasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi
adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama
akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Dalam suatu tugas konservasi tertentu, Stay menunjukkan dua bola dari tanah liat.
Dia setuju bahwa bola tersebut mem.ang sama. Dia mengatakan bahwa substansi
konservasi tersebut sekalipun bola yang satu digelindingkan, keadaannya tetap tidak
berubah, artinya jumlah bola tersebut tetap sama. Dalam konservasi berat, dia juga
mengetahui bahwa berat bola tersebut tetap sama sekalipun dipanaskan, demikian pula
apabila bola tersebut dimasukkan ke dalam air, beratnya akan tetap sama. Anak-anak
mengembangkan perbedaan berbagai tipe (bentuk) konservasi dalam waktu yang
berbeda. Pada usia 6 atau 7 tahun mereka dapat mengkonservasi substansi pada usia 9
atau 10 rr.ampu mengkonservasi berat; dan pada usia 11 atau 12 mengkonservasi volume.
Pada dasarnya ketiga jenis konservasi tersebut adalah identik, akan tetapi anak-anak belum mampu mentransfer apa yang mereka telah pelajari yaitu mengkonservasi
satu tipe (bentuk) kepada bentuk lain yang berbeda. Dalam luibungan ini kita dapat
meliha; bahwa berbagai alasan anak-anak tersebut tetap sarna dalam tahap konkret. Sebab
kondisi tersebut masih tetap terikat pada situasi tertentu sehingga anak tidak dapat
mengaplikasikan operasi dasar mental yang sama pada situasi yang berlainan.
Senin, 03 Desember 2012
secarik kertas tak bernoda
sesajak kata manis terangkai dan tergores di dataran putih
menyuarakan segala raungan dan ratapan tangisan hati
yang terbendung dan tak bisa terlampiaskan dalam tutur kata
yang hanya dapat di goreskan dalam kertas tak bernoda
segala hal terasa hampa saat semua kehancuran datang
senyuman sinis seakan menyihir wajah tak mengerti
mencoba untuk abaikan tapi pukulan bertubi hantamkan
wajah layu dan sayu yang hanya meratapi
BACA SELENGKAPNYA !!!!
GET MOREE !! CLICK !!!
menyuarakan segala raungan dan ratapan tangisan hati
yang terbendung dan tak bisa terlampiaskan dalam tutur kata
yang hanya dapat di goreskan dalam kertas tak bernoda
segala hal terasa hampa saat semua kehancuran datang
senyuman sinis seakan menyihir wajah tak mengerti
mencoba untuk abaikan tapi pukulan bertubi hantamkan
wajah layu dan sayu yang hanya meratapi
BACA SELENGKAPNYA !!!!
GET MOREE !! CLICK !!!
Minggu, 02 Desember 2012
SUMUR
Mungkin dipikiran pembaca hanya
sebatas mata air yang memenuhi kebutuhan mu semata ,tetapi bagi kami merupakan
suatu kata yang mempunyai makna mendalam. Kami melihat nya dari sudut pandang
berbeda dan mungkin hanya kami yang merasakannya . SUMUR sungguh suku kata yang
tidak menarik ,tidak puitis ataupun ” not british” ! namun kata ini
kami gunakan karena muncul dari benak kami masing-masing dan menjadi
persetujuan bersama.
Sekolah Menengah Atas (SMA),
semua orang yang mendengarkan kata ini
ia akan mengangguk-angguk karena SMA merupakan masa yang berbeda dibandingkan
masa-masa yang lainnya dalam hidup. Setiap insan yang pernah melewati masa ini
ia akan merenung dan mengharapkan masa-masa ini terulang kembali dimana ia
menjumpai banyak hal dalam hidup , teman ,sahabat, belajar untuk mengerti akan
keadaan , kehormatan ,harga diri serta pelajaran berharga lain nya tentang
hidup. Masa ini menjadi momen yang tak terlupakan bukan karena soal keasikkan
atau kesenangan semata tetapi bagaimana kami mencoba untuk menciptakan hal baru
atau bisa disebut kekreatifan yang menjadi semangat dimasa itu.
Banyak hal yang kami dapat dimasa
SMA mulai dari masa bergaul yang “gila-gilaan’’ , namun tetap waras !! hehehe
!!!
Pertemanan lah yang menjadi kesan
pertama yang menyenangkan dan tetap tersimpan dalam kenangan memori kami
menjumpai berbagai karakter teman dimasa SMA ini mulai dari yang pemarah ,
nakal , gokil, pemalu , sampai yang gila-gilaan. Namun satu hal yang pembaca
harus tahu walaupun karakter kami berbagai macam dan mungkin menjengkelkan
tetapi soal kesetiakawanan itu ideologi yang sangat kami junjung tinggi.
Dari masa pertemanan SMA inilah kami awalnya membentuk sebuah
kelompok belajar yang menjadi salah satu metode pembelajaran guru kami yang
beranggotakan tujuh orang. Kami pun membentuk enam orang dari kami menjadi
sebuah kelompok, sebenarnya ada banyak dari kelompok kami tetapi karena
diharuskan maksimal tujuh orang. Anggota
kelompok kami yang pertama terbentuk terdiri dari ANDRY ( ocel ) , DHERRIE
PRIMA MERDEKA ( DHERIE), FELISIANUS(FELI), M. ADAM HUTAMA, R (ADAM) , SALMAN
(MAN ) dan MUAMIR ADLY (AMIR).
Setelah anggota kelompok kami
terbentuk kami disuruh menentukan nama kelompok. Kami pun disuruh menentukan
apa nama kelompoknya , setelah sepakat kami pun memberi nama kelompok belajar
kami SUMUR , itu sebenarnya ide gokil dari salah satu teman kami.
SUMUR adalah kependekan dari
sukses makmur , dimana sesuai tujuan masa depan kami menjadi orang sukses dan
makmur .
Semua pun terjadi begitu saja
seiringnya waktu semua aktivitas di sekolah maupun di luar sekolah selalu kami
ikuti , kami pun selalu mengeluarkan ide ide gokil di mana pun kami berada .
berbagai karakter dari kami selalu membuat hal-hal yang menyenangkan dan
menjadi hal yang lumrah bila kami bercanda gurau hingga yang lain nya marah
padam atau yang biasa disebut “ngamuk”
tetapi itu lah yang membuat semua berwarna .
karena kekompakkan kami , kami selalu menjadi yang menghebohkan sehingga
anggota kelompok belajar kami pun hari demi hari semakin bertambah dan itu
membuat semua semakin seru. Sesama kelompok belajar kami mempunyai rival yang
selalu ingin menyaingi kami dan itu selalu terlihat dalam hal belajar dan pada
saat diluar sekolah .
semangat pertemanan itu selalu
hadir walau kami tak bersama karena akan selalu teringat di benak kami saat
kebersamaan itu tiba. . .
di sekolah, mungkin sebagian student merasa kalau pelajaran yang
diberikan oleh guru merupakan hal tersulit karena mungkin semakin hari
pelajaran itu semakin naik level dan semakin memeras otak tetapi itu tak
berlaku bagi kami karena kami selalu
menganggap hal tersebut gampang dan bisa di selesaikan .
Langganan:
Postingan (Atom)